Reading | Reading with Short Story


Cerita Bahasa Inggris dan Artinya : Putri Tidur - Joesin Translation

Share this page:  

Sleeping Beauty

 

There was once a king and queen who waited a long time to have a child. When at last the queen gave birth to a baby girl, they were so excited that they held a big party to celebrate her christening.

 

The king and queen invited all seven fairies in their kingdom, who came with very special presents for the baby. The king had solid-gold plates, knives, and forks made for them.

 

But there was an eighth fairy who had been forgotten. She came stomping into the castle. Quickly, the servants laid a place for her at the table, but the plate, knife, and fork weren’t made of gold! One of the younger fairies, sensing trouble, hid as soon as it was time to give the presents.

 

The first fairy gave the princess the gift of beauty, the second gave good temper, the third gave grace, the fourth gave a wonderful singing voice, and the fifth and sixth fairies bestowed gifts of dance and music.

 

Then the angry fairy said, “And when she is sixteen, she will prick her finger and die!” Imagine everyone’s horror! But the young fairy in hiding came out and said, “She will not die. She will fall asleep—and so will all the court. After a hundred years, a prince will wake up our little princess with a kiss.”

 

The next day, the king banned all needles from the kingdom. But when the princess was sixteen, she stumbled across a secret staircase in the castle. At the top was a woman spinning at a wheel. The princess had never seen a spinning wheel and wanted to touch it.

 

Immediately, the spindle pricked her finger and she fell down. Her parents found her and laid her on the best bed in the castle. Then they fell asleep, too, along with the servants, cats, and dogs.

 

A hundred years had passed, when a young prince found a huge hedge of thorny roses. As he touched them with his sword, they sprang apart. Behind the hedge was a castle. The prince went inside—and found everyone fast asleep!

 

The prince roamed through the castle until he found the room where the princess lay. He bent down and kissed the sleeping beauty. The princess smiled and sat up, astonished to find the prince there. The prince and princess soon fell in love. Meanwhile, everyone in the castle was stirring. The wicked fairy’s spell was broken at last! And as for the prince and princess, they lived happily ever after.


Download soal, kunci jawaban, dan kumpulan kosakata penting


Versi Bahasa Indonesia


Putri Tidur

 

Ada seorang raja dan ratu yang telah menunggu sekian lama untuk memiliki seorang anak. Ketika akhirnya sang ratu melahirkan seorang bayi perempuan, mereka begitu senang dan mengadakan pesta besar dalam rangka merayakan pemberian nama pada bayi itu.

 

Sang raja dan ratu mengundang seluruh tujuh peri di kerajaan mereka, tentu datang dengan hadiah khusus. Sang raja menyediakan piring, pisau, dan garpu emas untuk mereka.

 

Namun ada satu peri ke delapan yang terlupakan. Ia datang dengan mengentakkan kaki masuk ke istana. Dengan cepat, para pelayan mempersilakan tempat di meja untuknya, namun piring, pisau, dan garpu tidak terbuat dari emas! Satu dari peri yang lebih muda, merasakan adanya masalah, segera sembunyi setelah waktu pemberian hadiah.

 

Peri pertama memberikan sang putri hadiah kecantikan, peri kedua memberi perangai yang baik, peri ketiga memberikan sopan santun, peri keempat memberikan suara yang indah, serta peri kelima dan keenam melimpahkan hadiah tarian dan musik.

 

Kemudian peri yang marah berkata, “Dan saat dia menjelang umur enam belas tahun, ia akan menusuk jarinya dan mati!” Bayangkan saja ketakutan semua yang disana! Namun peri muda dari dalam persembunyian keluar dan berkata, “Ia tidak akan mati. Ia akan tidur-dan juga seluruh orang di istana. Setelah seratus tahun, seorang pangeran akan membangunkannya dengan sebuah ciuman.”

 

Di kemudian hari, sang raja melarang adanya jarum di kerajaan. Namun ketika sang putri berusia enam belas tahun, ia tersandung saat melintasi tangga istana. Di ujung sana ada seorang wanita memutar roda. Sang putri belum pernah melihat roda putar dan ingin sekali menyentuhnya.

 

Tiba-tiba, pasak kayu roda menusuk jarinya dan ia akhirnya tertidur. Orang tuanya menemukannya dan membaringkannya ke kasur terbaik istana. Kemudian mereka semua tertidur, juga, begitu pula para pelayan, kucing-kucing, dan anjing-anjing.

 

Seratus tahun berlalu, ketika seorang pangeran menemukan pagar tanaman mawar berduri yang luas. Karena pangeran menyentuhnya dengan pedang, pagar tanaman itu berhamburan. Dibalik semak itu ada sebuah istana. Pangeran masuk ke dalam-dan menemukan semua orang tertidur!

 

Pangeran menjelajahi istana sampai akhirnya ia sampai di ruangan dimana sang putri terbaring. Ia menunduk dan mencium si cantik yang tidur. Putri tersenyum dan duduk, heran menyaksikan seorang pangeran. Pangeran dan putri akhirnya saling menjatuhkan hati. Sementara itu, semua orang di istana gempar. Kutukan peri jahat akhirnya sirna! Dan untuk pangeran dan putri, mereka akhirnya hidup berbahagia.


(Cerita diterjemahkan oleh Joesin Translation dari karya Mary Hoffman dalam "A First Book of Fairy Tales and Myths")